Kasus ini sangat mungkin menjadi hal yang paling gila dan paling mengerikan
yang pernah anda baca. Kasus ini di Jepang terkenal dengan nama Joshikōsei konkurīto-zume satsujin-jiken (dalam bahasa inggris: "concrete-encased high school girl murder case")
Kejadian ini bermula ketika salah satu pelaku yaitu seorang anak
laki-laki menggunakan sepeda motornya untuk menabrak seorang gadis bernama
Junko Furuta dengan sepedanya, dan seorang anak laki-laki lain menawarkan untuk
membantunya saat dia jatuh dari kecelakaan dan begitulah cara mereka
menculiknya. Nanti pada akhirnya, Junko tidak menyuruh mereka membebaskannya,
dia meminta mereka untuk membunuhnya saja.
Rincian dari kasus ini dari wikipedia Jepang:
Anak laki-laki si pelaku
tersebut menculik Junko di rumah tempat Orang tuanya yang bekerja dan jarang
berada di rumah. Orang tuanya sering bertengkar dan melakukan kekerasan dalam
rumah tangga yang membuat takut pada putra mereka. Kamar di lantai dua rumah
telah berubah menjadi tempat pertemuan anak laki-laki mereka dan kawan-kawannya
sesama pelaku, pintunya tampak selalu terkunci sehingga kawan-kawannya akan
masuk dengan memanjat tiang listrik terdekat.
Ketika mereka membawa Junko, mereka pertama kali
memperkosanya, lalu membawanya ke ruang lantai dua dan menyekapnya. Dia diperkosa
secara beramai-ramai, memasukkan pin, korek api, rokok dan benda asing lainnya ke
dalam kemaluannya, memaksanya untuk menari telanjang dan bermasturbasi, memaksanya
merokok dua batang sekaligus, menghirup cairan peluntur cat, menjatuhkan batang
besi ke perutnya dari ketinggian lebih dari 4 kaki, memaksa kencing ke dalam
cangkir dan kemudian meminumnya, dipukul pada bagian paha berulang kali dengan
batang besi dengan bola di atasnya dengan berat di atas 1,6 kg, ditinju dan
ditendang habis-habisan.
Junko menjadi tertutup darah dan wajahnya membengkak sampai
tidak kelihatan di mana letak matanya berada. Salah satu pelaku anak laki-laki
mengejeknya karena wajahnya yang besar dan jelek.
Mereka berulang kali menuangkan isi cairan korek api ke
kakinya dan menyalakannya, membiarkannya keluar di balkon telanjang di tengah
musim dingin, menjatuhkan lilin panas di wajahnya SELAMA LEBIH DARI 41 HARI !!!
Dan semakin lama semakin parah.
Orang tua pelaku tahu bahwa Junko ada di rumahnya. Suatu
saat mereka membawanya ke lantai bawah, memberinya makan malam dan menyuruhnya
'pulang ke rumah dengan cepat.' Dia tertangkap oleh salah satu anak laki-laki
dan kembali ke rumah sebelum dia bisa sampai di rumahnya.
Pada saat Junko meninggal keadaan sebelumnya dia sudah tidak
dapat berdiri sendiri dan hampir tidak bisa bergerak. Salah satu anak laki-laki
(atau mereka semua) kalah berjudi dan memutuskan untuk melampiaskannya pada
Junko. Dia dipukuli lebih dari dua jam, mereka membakar kakinya dengan cairan korek
api, dan memukul dengan jeruji besi. Pada titik inilah Junko akhirnya meninggal
dunia. Setelah menyadari bahwa dia telah meninggal, mereka membungkus tubuh
Junko dengan selimut, memasukkannya ke dalam tas travel dan memasukkan tas itu
ke dalam drum logam, yang kemudian mereka isi dengan 208 liter beton dan dikubur pada area
kosong (sekarang menjadi Wakasu Seaside Park di Tokyo).
Kejadian ini terjadi pada tanggal 4 Januari 1989. Pada
tanggal 29 Maret ditahun yang sama salah satu dari anak laki-laki tersebut
ditangkap karena pelanggaran lain dan kemudian mengaku melakukan penculikan,
penyiksaan dan pembunuhan terhadap Junko, serta melibatkan tiga anak laki-laki
lainnya dalam kasus tersebut.
Junko baru berusia 17 tahun, dan pelakunya juga anak di
bawah umur, namun karena tingkat kejahatan yang berat pada kasus mereka, maka
meraka diadili seperti orang dewasa. Hukuman terberat diberikan kepada pelaku yang menjadi otak kejahatan yang mendapat hukuman penjara selama 20 tahun, sedangkan tiga pelaku lain mendapat hukuman masing-masing 4 sampai 10 tahun penjara.
Tiga anak laki-laki telah dilepaskan sejauh ini (B, C dan D)
dan mereka semua telah diwawancarai oleh media. D rupanya menarik diri dan
tidak meninggalkan rumahnya. B mengubah nama keluarganya melalui adopsi untuk
melarikan diri dari kasus ini, tapi dia ditangkap lagi karena menyerang seseorang di kemudian hari.
Tidak ada yang menyebutkan apa yang terjadi pada C.
Demikian kasus yang mungkin paling gila dan paling mengerikan yang pernah anda baca.