Ibuku telah
diikuti seorang stalker betahun-tahun pada awal usia 30 tahunan. Pada saat itu
aku masih berusia 3 tahun serta adikku sekitar 1 tahun ketika hal itu terjadi. Ayahku
pergi kerja di pagi hari, dan segera setelah dia pergi bekerja panggilan
telepon dirumahku mulai berdering. Ibuku menjawab telepon dari seorang pria
yang mengatakan hal-hal mesum dan tidak senonoh tentang dia ingin melakukannya
dengan ibuku.
Ibuku sangat ketakutan dan bingung apa yang harus dilakukan.
Terkadang penelepon itu menjelaskan apa yang dia pakai saat itu atau
menjelaskan apa yang sedang dia lakukan. Kedua orang tuaku tidak bisa langsung
pindah karena kondisi ekonomi, sehingga ibuku lebih banyak menghabiskan waktu
di rumah nenek. Polisi akhrnya ikut terlibat, tetapi tidak dapat menemukan
pelaku tersebut.
Akhirnya kami
bisa pindah setelah memiliki cukup uang (saat itu aku sudah berusia 6 tahun).
Nomor telepon rumah kami sudah diganti dan tidak ada dalam daftar buku telpon
(saat itu sekitar 1988 ketika tiap orang masih menggunakan telepon kabel).
Ibuku tidak pernah mendapatkan telepon yang menakutkan itu lagi, tetapi masih
mengalami mimpi buruk tentang itu selama bertahun-tahun. Ketika aku masih
kecil, aku ingat masuk dalam kamarnya pada pagi hari dan mendapati ibuku
menangis tersedu-sedu pada bantalnya. Aku tidak mengerti saat itu tapi kemudian
dia menjelaskan bahwa dia bangun dari sebuah mimpi buruk, lalu menangis
sesenggukan.
Beberapa bulan
setelah kami pindah akhirnya polisi memberitahukan bahwa mereka menangkap
penelepon itu. Penelepon itu ternyata anak tertua tetangga rumah kami yang
berusia 19 tahun. Dia pernah masuk militer, tetapi berhenti karena memiliki
gangguan kejiwaan. Kurasa dia ditempatkan dalam rumah yang khusus menangani
gangguan jiwa. Kapten dari tim pemeriksa mengatakan bahwa anak itu terobsesi
dengan ibuku dan mereka menemukan sebuah kotak di kamarnya terisi penuh oleh
foto-foto candid ketika ibuku pergi ke kebun atau bermain dengan anak-anak.
Pengalaman itu masih membuatku ketakutan
setengah mati ketika aku mengingatnya. Apapun bisa terjadi pada ibuku ketika
ayah pergi bekerja dan aku masih terlalu kecil untuk menolong.
(Cerita ini merupakan penuturan kisah nyata yang dibagikan di salah satu forum internet)
0 comments:
Post a Comment