Kisah Nyata

Penuturan Kejadian Kisah Nyata yang Menakutkan

Supranatural

Peristiwa Dengan Makhluk Tak Kasat Mata

Crime

Kejadian-Kejadian Kriminalitas Yang Menakutkan

Unsolved Mystery

Misteri-Misteri Yang Tak Terpecahkan

Extraterrestrial

Peristiwa Kontak Dengan Entitas Alien, UFO, dan USO

Friday, November 17, 2017

Misteri Tak Terpecahkan: Penulis Surat Dari Circleville



Circleville adalah sebuah kota kecil di Ohio yang berpenduduk lebih dari 13.000 orang. Event terbesar kota ini adalah "Pertunjukan Labu Tahunan Circleville". Kota ini juga merupakan tempat asal dari seorang penulis surat misterius yang dikenal sebagai "Penulis Surat Dari Circleville".

Mulai tahun 1976 warga Circleville mulai menerima surat misterius dan berisi dendaman. Surat misterius tersebut berjumlah ribuan yang ditulis dengan huruf balok dikirim ke pejabat kota dan bahkan warga biasa. Salah satu penerima surat itu adalah sopir bus sekolah Mary Gillespie. Dia menerima surat yang menuduhnya memiliki hubungan perselingkuhan dengan seorang pejabat sekolah. 

Pada tanggal 19 Agustus 1977, suami Mary Ron Gillispie menerima telepon yang tampaknya menunjukkan identitas penulis surat misterius tersebut. Dia kemudian meninggalkan rumahnya dengan membawa pistol untuk menghadapi penulisnya. Suami Mary Ron Gillispie akhirnya ditemukan tewas tidak jauh dari rumahnya. Mobilnya berada di bahu jalan dan pistolnya telah ditembakkan satu kali. Dia meninggal akibat kecelakaan dan tidak diketahui mengapa dia melepaskan tembakan. Tidak jelas apakah itu kecelakaan atau pembunuhan. 

Setelah kejadian tersebut, saat mengemudikan busnya, Mary melihat sesuatu di sepanjang rute perjalanannya yang membahayakan. Dia pergi untuk menyingkirkannya dan menemukan perangkap yang ternyata dapat memicu sebuah senjata api ke arahnya. Senjata itu ternyata milik mantan saudara iparnya yang bernama Paul Freshour.

Freshour dihukum karena percobaan pembunuhan dan dianggap sebagai penulis surat misterius Circleville. Namun, saat dipenjara, surat-surat tersebut berlanjut meski dia berada dalam kurungan isolasi tanpa akses ke materi penulisan surat dan setiap surat yang dikirimkannya dari penjara dipantau dengan ketat. Pengadilan menolak permohonannya untuk pembebasan bersyarat dan kemudian dia sendiri menerima sebuah surat misterus setelah pembebasan bersyaratnya ditolak.


Tuesday, November 14, 2017

Pengalaman Menakutkan Saat Mengerjai Kakakku



Saat itu kakak perempuanku dan aku sedang 'berperang' saling mengerjai satu sama lain yang sudah berlangsung selama seminggu. Kami sepakat untuk melakukan 'gencatan senjata' karena 2 hari lagi adalah hari ulang tahunku. Aku saat itu baru berusia 11 tahun, dan malam itu aku mendengar pintu lemari terbuka.

Aku bergumam "Hmmm, jadi kakak mau mengerjaiku di hari istimewaku, oke tantanganmu aku layani". Jadi aku tahu dia menyelinap masuk dan lupa kalau pintuku berderit. Jadi aku punya ide, "aku akan bangun dan mendorongnya! Hahahaha, jenius!".

Jadi aku perlahan bangun dan dia keluar dari lemari. Deg! aku mendadak tertegun saat memandangi sosok itu, aku rasa itu bukan dia, karena kakak perempuanku tidak memiliki rambut hitam panjang dan bekas luka di wajahnya dan tidak setinggi wanita dewasa. Aku ingin menjerit, tapi malah tidak bisa dan hanya membeku kemudian aku mulai merintih dan menangis.

Sosok itu meletakkan jarinya ke bibirnya sambil mengeluarkan bersuara "shhh", dan membuka jendela dan merangkak keluar, perlahan menutup jendelaku agar tidak terlihat lagi. Entah siapa sebenarnya sosok itu, namun hal itu membuatku merinding tiap kali mengingatnya.

(Cerita ini merupakan penuturan kisah nyata yang dibagikan di salah satu forum internet)

Sunday, November 12, 2017

Kisah Kelam “Genie Si Anak Liar”



Kisah “Genie Si Anak Liar” merupakan salah satu yang mengerikan yang pernah terjadi. Genie merupakan seorang anak yang lahir tahun 1957, dan baru berusia 20 bulan ketika ayahnya Clark Wiley mengira dia menderita keterbelakangan mental, sehingga dia dikunci dalam salah satu kamar di rumahnya. Kamar tersebut terletak dibagian belakang rumah. Jendela kamar dilapisi dengan alumunium foil untuk mencegah cahaya masuk, serta mencegah gangguan dari tetangga. Barang-barang yang ada hanyalah sebuah kurungan besi dan sebuah kursi.

Selama 11 tahun, dia menderita di tangan ayahnya yang sadis, terikat pada kursi oleh alat buatan tangan dan dipukul dengan papan berukuran satu meter setiap kali dia menimbulkan keramaian. Dia tidak mampu berbicara, tidak mampu berjalan… dan membuat suara hewan. Dalam aturan ayah paranoidnya yang kejam, dia juga diarahkan pistol untuk mengintimidasinya setiap waktu. Kondisi tersebut tetap hingga usianya 13 tahun sampai akhirnya tindakan ayahnya diketahui.


Pada 4 November 1970, ibunya yang hampir buta mencari bantuan publik di Temple City California setelah meninggalkan suaminya. Ketika pekerja sosial bertemu dengan keluarganya, penampilan dan kondisi Genie menunjukkan rahasia kelam yang terjadi. Dia memakai popok, tidak bisa berbicara memiliki kemampuan motorik seperti bayi, dan merangkak di lantai seperti hewan. Pekerja social menganggapnya berusia 6 tahun dan autis, tapi setelah usia sebenarnya diketahui, mereka akhirnya memanggil Sheriff Los Angeles County. Ketika ayahnya akan diseret ke persidangan dia mengakhiri hidupnya dengan menembak dirinya sendiri, dan akhirnya dikuburkan dengan semua rahasia kelam yang terjadi dalam rumah tersebut-tanpa memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi.

Saturday, November 11, 2017

Legenda Elizabeth Bathory "Sang Bangsawan Berdarah"



Bathory lahir di Transylvania tahun 1560 dalam keluarga terpandang sama seperti raja, kardinal, ksatria dan hakim. Dia merupakan putrid dari Baron George Bathory dengan Baroness Anna Bathory, dan karena keduanya sama-sama Bathory, maka Elizabeth termasuk hasil ‘perkawinan sedarah’ dalam keluarga. Semenjak kecil dia memiliki sifat lepas kendali, dan penuh amarah. Ketika kecil dia juga menyaksikan hukuman brutal yang dijatuhkan oleh keluarganya terhadap pekerja mereka. Meskipun dia termasyhur diantara sanak famil, silsilah keluarganya juga termasuk beberapa sanak keluarga yang bermasalah. Salah satu pamannya mengajarkannya tentang Satanisme, sedangkan bibinya mengajarkannya tetang sadomasokisme. Pada usia 15 tahun, Bathory menikah dengan Count Nadady, seorang tentara yang memimpin pasukan Hungaria melawan pasukan Ottoman di Eropa tengah. Pasangan tersebut tinggal di Kastil Csejthe. Untuk menyenangkan istrinya, Count Nadady membangun sebuah kamar siksaan menurut keinginan istrinya.

Siksaan yang dilakukan oleh Bathory antara lain menusukkan peniti dan jarum di bawah kuku jari pelayan wanitanya, kemudian mengikat mereka, melumuri mereka dengan madu dan meninggalkan mereka untuk diserang oleh lebah dan semut. Suaminya juga berperan dalam kekejaman istrinya, meskipun juga sedikit mengendalikan ‘hobinya’ tersebut, tapi ketika dia mati tahun 1600, Bathory semakin menjadi-jadi dengan hobinya tersebut. Dengan bantuan perawatnya Ilona Joo dan ‘penyihir’ setempat Dorotta Azentes, Bathory mulai menculik anak perempuan petani untuk disiksa dan dibunuh. Bathory terkadang menggigit daging dari korbannya, salah satu anak perempuan yang tidak beruntung bahkan dipaksa untuk memakan dagingnya sendiri. Bathory juga sering memukuli korbannya hingga mati. Penyiksaan lain yaitu dia menggergaji mulut korbannya atau membakar kelamin korbannya.  Bathory dilaporkan bahwa dia percaya darah manusia akan membuatnya tetap terlihat muda dan sehat.

Dikarenakan keluarganya mengepalai pemerintah daerah, tindak kriminalnya diabaikan hingga tahun 1610. Tapi Raja Matthias akhirnya mengambil tindakan karena Bathory mulai menculik korban dari golongan bangsawan setempat. Tindakannya tersebut dilakukan karena penduduk sudah mulai menyembunyikan putri mereka karena takut. Pada tahun 1609, pihak berwajib akhirnya mengambil tindakan. Pada saat penggerebekan malam hari, petugas yang menyelidiki kastil menemukan tubuh dari wanita muda di seluruh bagian kastil berserakan. Beberapa sudah tidak memiliki lengan atau mata. Ditemukan juga tubuh pada perapian yang belum sepenuhnya terbakar.


 Pada Januari 1611 Bathory dan kelompoknya disidang dengan tuduhan 80 pembunuhan,meskipun bukti yang ada menunjukkan sebanyak 650 wanita telah terbunuh.. Banyak pihak yang melawan Bathory, termasuk pembantunya dan korban yang selamat. Salah satu pembantu belsaksi bahwa seorang wanita diikat dan dipukuli hingga mati dan seluruh tubuhnya menjadi hitam dengan kulit yang tercabik. Semuanya akhirnya menjadi tahanan, tapi hanya Bathory yang lolos dari eksekusi. Bathory akhirnya dikurung dalam ruangan kastil yang hanya memiliki celah untuk udara dan mengantar makanan. Dia bertahan selama tiga tahun tapi kemudian meninggal dunia pada tahun 1614.

Friday, November 10, 2017

Misteri "Wabah Dansa" Strasbourg



Pada bulan juli 1518, penduduk dari kota Strasbourg (yang kemudian menjadi bagian kerajaan romawi) secara mendadak ‘terserang’ oleh keinginan ‘tak tertahankan’ untuk berdansa. ‘Gangguan’ tersebut bermula ketika seorang wanita bernama Frau Troffea menuju jalanan dan mulai ‘melenggak-lenggok, berputar dan bergoyang untuk berdansa. Dia terus melakukan dansa tersebut hingga hampir seminggu, sampai banyak penduduk lain mulai bergabung. Pada bulan Agustus, ‘wabah dansa’ telah memakan sebanyak 400 korban. Dengan tanpa penjelasan lain untuk fenomena tersebut, dokter lokal menyalahkan pada kondisi ‘uring-uringan’ dan menyarankan korban untuk mengabaikan ‘demam’ tersebut.

Kemudian sebuah panggung didirikan dan penari professional juga didatangkan. Bahkan kota telah menyewa sebuah band untuk menyediakan musik latar, tetapi tidak lama sebelum akhirnya korban juga berjatuhan lagi. Banyak penari yang akhirnya pingsan karena kelelahan. Beberapa bahkan mati disebabkan stroke dan serangan jantung. Keanehan tersebut masih belum menghilang hingga akhir September, ketika para penari akhirnya pergi menuju kuil di puncak gunung dan berdoa untuk pengampunan dosa.


Apa yang dapat menyebabkan penduduk berdansa sendiri hingga mati? Menurut sejarahwan John Waller, penjelasan yang paling mendekati adalah tentang St. Vitus, seorang ‘saint’ katolik abad 16 yang dipercaya oleh orang-orang Eropa memiliki kekuatan untuk mengutuk orang dengan wabah dansa tersebut. Ketika cerita tersebut digabungkan dengan ketakutan dari penyakit dan kelaparan, yang mana keduanya melanda Strasbourg tahun 1518, takhayul tentang St. Vitus bisa memicu histeria-yang diakibatkan stress yang mengambil alih kota. Toeri lain menyatakan bahwa para penari merupakan anggota dari suatu sekte agama, atau mungkin mereka secara tidak sengaja memakan ergot, sejenis cendawan yang tumbuh pada gandum basah dan menghasilkan kejang-kejang dan halusinasi.


Tuesday, November 7, 2017

Pengalaman Mengerikan Saat Mendaki



Ini adalah kisah orang tuaku ketika mereka masih muda. Orang tuaku saat itu menghabiskan kencan pertama mereka yang menyenangkan,tapi masih agak canggung. Setelah itu ayahku mengajak ibuku pergi mendaki dimalam hari ke Provo Canyon. Ayahku rupanya sangat mengenal daerah itu, karena dia sudah sering melakukan panjat tebing di sana. Jadi keduanya melaju ke mulut ngarai, keluar dari mobil mereka dan mulai mendaki di bawah cahaya bintang-bintang, karena ini adalah bulan baru.

Pada titik tertentu, ayahku mulai mendapatkan perasaan tidak enak melihat jalur di depan, yang akan melewati beberapa pohon, karena sangat gelap, namun karena sudah cukup terlambat dia mengabaikan perasaan itu dan mencoba tidak memikirkannya. setelah beberapa saat ibuku mengatakan bahwa dia merasakan perasaan yang sama pada saat yang mungkin sama, meskipun dia tidak tahu medan seperti ayahku. 

Sejurus kemudian, perasaan tidak enak itu kembali pada ayahku. Dia mengabaikannya lagi, dan mulai berjalan mendekat ke pohon sampai kakinya menabrak sesuatu yang "lembut" di tengah jalan setapak. Di bawah pepohonan, namun terlalu gelap untuk melihat apa yang ditabrak kaki ayahku, dan perasaan tidak enak itu kembali lebih kuat dari sebelumnya. Alih-alih mencari tahu apa yang kakinya tabrak tadi, ayah dan ibuku sepakat untuk keluar dari sana.

Bertahun-tahun kemudian, setelah menikah beberapa lama, mereka menonton tv tentang wawancara dengan seorang pembunuh berantai yang bernama Ted Bundy. Sebagai tanggapan atas sebuah pertanyaan yang memintanya untuk menggambarkan kapan saat dia merasa paling dekat untuk ditangkap, dia menjelaskan tentang malam bahwa dia berhasil membujuk seorang gadis ke Provo Canyon, dan ketika dia baru saja membunuhnya, dia mendengar beberapa orang mengikuti jejaknya. Dia menjelaskan bagaimana dia bersembunyi di pepohonan pada waktu yang tepat, mengawasi orang-orang itu berjalan mendekat kearah tubuh mayat yang baru saja ia bunuh , dan entah mengapa, orang-orang itu berbalik dan pergi begitu saja.

Ternyata benda "lembut" yang tidak sengaja ditabrak kaki ayahku malam itu adalah mayat yang baru saja menjadi korban pembunuh berantai. Tentu saja hal ini membuat mereka merinding kalau mengingatnya lagi.

(Cerita ini merupakan penuturan kisah nyata yang dibagikan di salah satu forum internet)

Monday, November 6, 2017

Diluar Nalar, Kisah Pembunuh Berantai Delphine LaLaurie



Kisah mengenai Delphine LaLaurie merupakan salah satu yang paling mengerikan dan menyeramkan terkait kriminalitas dan penyiksaan. Dia merupakan seorang sosialita di Lousiana yang menyiksa dan ‘mempereteli ‘ korbannya. Suatu hari sebuah kebakaran rumah terjadi yang disulut oleh salah satu korbannya yang diikat pada sebuah kompor. Korban tersebut mengatakan dia menyulut kebakaran untuk membunuh dirinya sendiri, ketika polisi memasuki rumah setelah kebakaran, mereka menemukan korban yang telah ‘dipereteli’ bagian tubuhnya akibat berbagai ‘eksperimen’ yang telah Delphine lakukan. Korban tersebut dimutilasi lengannya kemudian dipasangkan lagi, dan ha tersebut dilakukan ke bagian tubuh lain. Selain itu dilaporkan bahwa beberapa korban memohon untuk dibunuh, dan dia belum pernah tertangkap.

Awal diketahui bahwa Delphine LaLaurie merupakan salah satu pembunuh berantai mengerikan bermula dari kebakaran yang tejadi pada 10 april 1834 di mansion tua Perancis di New Orleans. Menurut salah satu sumber, ketika itu tetangga menawarkan bantuan, mereka mendapati hal yang aneh, yaitu wanita pemilik mansion sibuk menyelamatkan perhiasan dan barang berharganya tanpa memperdulikan pekerja dan pelayannya. Ketika ditanya dimana lokasi pelayannya, dia berkata urus saja urusanmu sendiri. Menurut meereka ini cukup aneh, karena tidak mengutamakan keselamatan diatas barang berharga. Orang lain mendengar suara rintihan yang semakin menghilang dan jeritan dari loteng rumah. Selanjutnya, pasukan pemadam masuk dan menemukan apa yang disebut sebagai ‘ruang penyiksaan’ Madam Marie Delphine LaLaurie.

‘Apa’ yang ditemukan dalam ruang tersebut selanjutnya, mengerikan dan menjijikkan: tumpukan mayat, organ-organ, dan tungkai manusia. Pembantu yang di’paku’ pada meja atau dijejalkan dalam drum besi. Ditemukan juga tubuh dengan mata yang sudah dicongkel, kuku yang dicabut paksa, telinga yang digantungi dengan potongan kulit, atau mulut yang penuh dengan kotoran hewan dan jahitan-jahitan. Ada juga tubuh yang terkuliti dengan luka yang bernanah. Banyak dari korban tersebut yang dulunya masih hidup dalam keadaan – membusuk dan kelaparan.

Menurut beberapa sumber, dia melarikan diri dengan salah satu pembantunya ke Paris menaiki perahu. Beberapa orang percaya dia mati disana tahun 1842 atau 1849 dan dikuburkan di New Orleans. Sumber lain pecaya dia memalsukan kematiannya di Paris sehingga dia tetap bisa melanjutkan aktivitas penyiksaannya secara rahasia, sedangkan yang lain lagi percaya dia tidak pernah pergi dari tempat asalnya. Semuanya masih misteri.

Sunday, November 5, 2017

Kisah Nyata Misteri Hantu Piano



Ketika aku masih berada di kelas delapan, sekolah kami mengadakan darmawisata yang bertajuk "Louisiana Tour". Tempat tujuan darmawisata kami waktu itu adalah Louisiana selatan. Salah satu tempat yang kami kunjungi adalah Perkebunan Myrtles, yang dianggap sebagai salah satu tempat paling angker di negara ini.

Ada banyak cerita yang menyelimuti tempat itu, pada suatu ketika kami berdiri di sebuah ruangan sebagai bagian dari kelompok yang lebih besar dan pemandu wisata sedang membicarakan sesuatu, entah saya tidak ingat apa yang dijelaskannya pada waktu itu. Saat aku berdiri di sana, aku mulai mendengar suara yang terdengar seperti seseorang yang memencet tuts piano. Setelah mendengarnya beberapa kali aku mulai mencari-cari sumber suara tersebut. Aku tidak melihat piano, tapi aku masih mendengar suara itu. Kemudian aku berinisiatif bertanya kepada teman-teman yang berdiri di dekatku apakah mereka juga mendengarnya, dan mereka bilang tidak. Ketika aku mendengar suara itu lagi, aku mengatakan: "ada lagi!" dan kali ini aku berpikir bahwa teman-temanku pasti juga mendengarnya.  Namun mereka menganggapku sudah gila dan sedang mengigau.

Setelah itu aku kembali melihat sekeliling ruangan. Mata semua orang fokus tertuju kepada pemandu wisata kecuali satu orang wanita. Dia menangkap pandangan mataku dan menunjuk ke arahku, kemudian menunjuk ke arah telinganya dengan tatapan seperti orang bertanya. Aku sadar dia bertanya apakah aku juga mendengar suara piano itu dan aku langsung mengangguk.

Pada titik ini pemandu wisata mulai menceritakan sebuah cerita tentang seorang tentara yang telah meninggal di sana dan bahwa dia bermain piano dan beberapa tamu telah melaporkan bahwa mereka mendengarnya bermain di malam hari.

Sejujurnya aku tidak tahu harus berpikir apa, kurasa sampai sekarang juga masih tidak masuk akal. Aku kemudian berbicara dengan wanita itu saat kami semua meninggalkan ruangan dan dia telah mendengar hal yang sama persis sepertiku, namun suami dan anaknya tidak pernah mendengarnya.

(Cerita ini merupakan penuturan kisah nyata yang dibagikan di salah satu forum internet)

Saturday, November 4, 2017

Kisah Nyata Teror Panggilan Telepon Yang Menakutkan



Beberapa tahun yang lalu saudara kakakku mendapat telepon di HPnya setiap hari sekitar jam 02.00 - 3.00 dini hari . Dia mengangkatnya dan suara dalam telepon itu terdengar mengerikan. Seperti telepon tersambung tapi bercampur dengan suara jeritan. Dia mengganti nomor HPnya sebulan kemudian dan panggilan telepon itu berhenti.

Kemudian setelah sekitar seminggu atau lebih panggilan telepon itu terjadi lagi. Suara yang sama persis dengan waktu yang sama persis. Akhirnya suatu hari ia memutuskan untuk menelepon balik panggilan tersebut. Telepon kakakku tersambung dan diangkat seorang laki-laki tua yang bingung dan tidak tahu apa yang kakakku bicarakan. Panggilan telepon misterius itu terus berlanjut. Jika kakakku tidak mengangkatnya, nomor itu akan menelepon lagi beberapa kali. Tidak ada pesan yang ditinggalkan penelepon misterius itu.

Dia memutuskan untuk mengabaikan panggilan itu. Kakakku kemudian memutus kontrak langganan dengan perusahaan telepon miliknya, dan beralih ke provider baru, dan tentunya mendapat nomor baru lagi. Namun tak disangka-sangka panggilan misterius dengan suara jeritan itu berlanjut tidak lama setelah kakakku menggunakan nomor baru itu!. Pada saat itu dia ketakutan setiap malam. Tidak yakin mengapa hal ini terjadi Dia mencoba menelepon balik nomor itu lagi tapi tersambung pada orang yang berbeda.

Saat ini kakakku kehilangan pekerjaan dan tidak punya HP lagi. Tentu saja panggilan telepon itu sudah tidak ada lagi. Beberapa waktu berlalu, suatu hari ibuku memintaku untuk mendengarkan pesan aneh yang dia dapatkan di telepon rumah kami. Yang membuat merinding, itu adalah suara jeritan yang sama dengan telepon kakakku!. Kami menunjukkannya pada kakakku dan dia panik. Dia mencoba menelepon balik nomor itu lagi dan tidak dapat tersambung. Setelah itu panggilan telepon menakutkan itu sudah berhenti dan tidak ada lagi.

(Cerita ini merupakan penuturan kisah nyata yang dibagikan di salah satu forum internet)

Thursday, November 2, 2017

Sadis, Kasus Pembunuhan Gadis Berusia 8 Tahun Maddie Clifton



Pada tanggal 3 November 1998, Maddie Clifton menghilang. Tersangka pertama yang disebutkan dalam kasus tersebut adalah tetangganya bernama Larry Grisham. Grisham telah ditangkap dua kali di masa lalu, dua kali antara 15 dan 20 tahun sebelumnya, dalam kasus pelecehan seksual, namun dalam kedua insiden tersebut, tuduhannya tidak terbukti.

Grisham tidak terbukti dalam tes kebohongan dalam kasus hilangnya Maddie, dan mempunyai alibi yang kuat. Polisi membatalkan pencarian Maddie, namun masyarakat, termasuk lebih dari 400 sukarelawan, bertahan. Sebuah hadiah ditawarkan, yang awalnya adalah $ 50.000 namun kemudian berlipat ganda. Salah satu relawannya adalah Josh Phillips seorang remaja berusia 15 tahun.

FBI terlibat dalam kasus ini. Selebaran didistribusikan di sekitar kota, termasuk di pertandingan NFL Jaguars-Bengals. America's Most Wanted juga menawarkan untuk menyiarkan ceritanya. Pencarian tersebut berakhir seminggu setelah akhirnya ibu Phillips yang bernama Melissa pergi membersihkan kamar Phillips, menemukan bahwa kasur airnya seperti "bocor". Setelah diperiksa lebih lanjut, dia menemukan mayat Maddie tersembunyi di dalam alas alas kasur Phillips. Dia segera berlari keluar rumah dan pergi ke seberang jalan untuk membawa polisi. 

Phillips ditangkap hari itu di sekolahnya. Dia ditahan dengan keamanan maksimal saat dia tampil di sidang pertamanya. Dipastikan bahwa penyebab kematian Maddie Clifton adalah ditikam dan dipukul dengan tongkat baseball. Phillips mengklaim peristiwa itu terjadi saat dia dan Maddie sedang bermain bisbol suatu sore. Josh, secara tidak sengaja, memukul mata Maddie yang berusia 8 tahun di mata dengan tongkat baseball. Cedera itu membuat Maddie berteriak. Karena paniknya, Joshua melanjutkan untuk menyeretnya ke kamarnya dan mencekiknya dengan kabel telepon selama kurang lebih 15 menit. Segera setelah itu, dia memukulnya lagi dengan tongkat baseball dan menikamnya sebanyak 11 kali. 

Josh didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama. Pengadilannya diadakan di Polk County karena banyaknya liputan media. Dia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, tanpa kemungkinan dibebaskan. Karena dia berusia di bawah 16 tahun, dia tidak memenuhi syarat untuk hukuman mati di bawah undang-undang Florida pada saat itu. Meskipun Phillips tidak memiliki riwayat kekerasan, beberapa bukti yang diperoleh saat pencarian polisi termasuk pornografi kasar. 

Pembunuhan tersebut tampaknya dimotivasi oleh ketakutan Phillips terhadap ayahnya yang kasar. Phillips menyatakan pada sidangnya bahwa dia terlalu muda untuk membunuh: 15 tahun, kejahatan yang bahwa jika dia bisa memutar waktu kembali, dia tidak akan melakukannya, kemudian dia menangis. Setelah persidangan, orang tua Maddie Clifton, Steve dan Sheila Clifton, bercerai. Belakangan, ayah Phillips, Steve, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil.

Penampakan Menyeramkan Dalam Foto Pamanku

Saat itu sekitar akhir 70an atau 80an; Aku tidak ingat tepatnya, pamanku sudah tua dia berusia 50 tahun sekarang. Dia melakukan perjalanan ke Grand Canyon bersama teman-temannya. Mereka berkendara di sepanjang Grand Canyon dan berhenti di dekat area ini di sekitar semak-semak tanaman dan memutuskan untuk mengambil foto ‘alay’ dengan latar belakang Grand Canyon.

Mereka memiliki ide yang sangat lucu; Pamanku berdiri di tepi Grand Canyon dengan pancing dan berpura-pura memancing dari Grand Canyon. Jadi mereka akhirnya memotretnya, dan tak lama setelah berkemas dan pergi. Setelah itu mereka mengambil gulungan film untuk dicuci cetak dan ketika mereka melihat gambar itu, mereka melihat sesuatu yang sangat aneh. 

Dalam foto itu, tak jauh di belakang pamanku, ada seorang pria berpakaian hitam dengan kulit putih pucat yang berdiri di sana di sisi semak-semak  dan menatap kamera dengan senyum dingin menyeramkan di wajahnya. Dia mengatakan bahwa dia dan kedua temannya berada di tempat itu selama sekitar 15 menit. Paman dan teman-temannya mengklaim bahwa mereka tidak mengenal orang ini, bahwa merekalah satu-satunya di tempat itu, dan Grand Canyon sangat sepi kunjungan turis sepanjang tahun ini.

Mereka masih tidak tahu apa-apa tentang pria misterius itu dan fotonya sampai sekarang masih ada. Berikut adalah fotonya:



Pamanku berdiri di tepi Grand Canyon dan panah hitam menunjuk ke penampakan pria itu. . Normalnya sangat sulit bagi fotografer untuk tidak memperhatikan pria itu, tapi paman dan fotografernya  bersumpah dengan ceritanya. Banyak anggota keluargaku telah melihat fotonya dan mengatakan bahwa mereka juga tidak mengenal pria itu dan keluargaku mengetahui sebagian besar teman pamanku, terutama kedua temannya yang ikut dalam perjalanannya saat itu.

(Cerita ini merupakan penuturan kisah nyata yang dibagikan di salah satu forum internet)

Pengalaman Menyeramkan Tinggal di Rumah Angker



Ketika usiaku sekitar 8/9 tahun kami pindah ke perumahan di pangkalan udara Flour Bluff diluar Corpus Cristi, Texas (ayahku adalah seorang tentara angkatan laut). Entah kenapa aku dan kakakku tidak menyukai tempat ini. Kami berdua memiliki perasaan seperti sedang diawasi. Muncul suara dan bau secara acak yang aneh. Kami biasanya mendengar suara orang sedang mengobrol. Memang tidak terlalu keras untuk mengerti apa yang sedang diobrolkan tapi cukup keras untuk terdengar sebagai percakapan.

Di tempat ini kami berbagi kamar untuk beberapa waktu. Saat malam tiba, kami mendengar suara ketukan yang berirama teratur. Hal itu membuat kami berteriak untuk menyuruhnya berhenti. Terkadang akhirnya berhenti, atau menjadi semakin kencang seperti sedang mengejek kami.
Kakakku ketakukan hingga dia tidur di kamar orang tua kami. Aku sendiri merasa  lemas dan ketakutan ketika hal-hal tersebut terjadi, sehingga aku hanya berbaring dengan mata tertutup dan berpura-pura tidur di kamar, meskipun kakakku bersikeras untuk keluar dari kamar.

Kami tiba-tiba melihat bayangan yang bergerak. Suatu kejadian yang benar-benar tidak kulupakan ketika melihat sesosok bayangan yang aku yakin adalah hantu.Tetapi orang tua kami tidak percaya itu dan malah menyalahkan kami karena berkata hal-hal yang tidak-tidak. Tetapi aku yakin saat itu orang tuaku mendengar atau melihat penampakan tersebut juga, tapi entah mengabaikannya seperti orang dewasa umumnya, atau tidak peduli dengan hal tersebut untuk tidak menakuti anak-anak.

Aku ingat ketika mengunjungi kakekku di Florida saat musim panas. Tentu aja aku sangat senang bisa keluar dari tempat itu. Suatu ketika aku berdiskusi panjang dengan ibuku, yang dimulai dengan kutanyakan apa artinya paranoid dan aku memberitahunya jika mungkin saja aku mengalami gangguan kejiwaan. Sejak saat itulah ibuku mulai menanggapi ‘keluhanku’ lebih serius. Ya, bayangkan saja anak 10 tahun memberitahumu kalau dia paranoid, melihat dan mendengar ‘sesuatu’, tentu saja itu tidak akan menyenangkan untuknya. Ayah masih mengabaikannya, menganggap itu hanyalah imajinasi yang berlebihan.

Kondisi seperti ini tetap berjalan untuk beberapa saat. Semua kejadian aneh tetap saja terjadi. Kakakku menginjak usia remaja dan membutuhkan kamarnya sendiri. Jadi aku pindah ke kamar yang dulunya ruang komputer. Komputer ruangan masih ada karena mungkin akan berguna suatu saat nanti.

Kami mempunyai anjing bernama Sally, yang aku ajak kedalam kamar ketika aku tidur sendirian. Dia membuat aku tetap ‘aman’ dan ‘waras’. Tapi Sally tahu ada yang tidak beres. Dia tidak pernah berjarak lebih dari satu kaki dariku. Dia tidur di kasurku, bermain di bak mandi saat aku mandi. Dia selalu dekat denganku. Pada beberapa kesempatan saat aku di ruang tersebut, dia terkadang menggeram pada kloset, pada jendela atau pada pojok kamar. Aku benar-benar yakin Sally ‘menjagaku’ dari ‘sesuatu’ yang marah atau ‘sesuatu’ yang jahat. Dialah penyelamatku dan aku akan terus mengenangnya.

Pada suatu malam musim panas, Sally membangunkanku. Dia berusaha masuk kedalam selimut, mencakar dan menyundul-mendesak. Telinga Sally mengarah kebelakang, rambutnya berdiri, badannya bergetar dan dia seperti merengek. Sesuatu membuatnya mengalami ketakutan yang sangat. Aku juga ikut merasakan ketakutannya. Aku menutup mataku dan berpura-pura kami di tempat lain. Aku berusaha untuk kembali tidur.

Proses tidur teganggu lagi pada malam itu. Aku terbangun karena keadaan yang hiruk-pikuk.  Jendela di belakang kasurku tertutup rapat. Aku membuka mataku karena terkejut untuk sesuatu yang tidak terduga. Komputer tua itu MENYALA !!. I (komputerku saat itu masih jadul dan menggunakan DOS). Untuk anak-anak, tidak ada graphic interface saat itu. Untuk membuka program harus mengetik melalui perintah-perintah yang rumit. Saat itu tiba-tiba keyboard mulai menekan tombolnya sendiri secara acak, dan terlihat pada layar monitor. Tentu saja aku langsung berteriak histeris ketakutan. Aku kemudian menangis berharap ayah dan ibu datang. Ibu mengira aku sedang dibunuh ketika itu terjadi.

Ayahku (yang seorang skeptis akan hal-hal gaib) langsung datang. Dia melihat komputer itu. Dia melihat hasil ‘ketikan’ muncul di layar. Dia mendengar bunyi tombol keyboard yang tertekan. Meski terkejut dia langsung mengarah ke power supply dan mematikannya. Komputer tetap hidup untuk beberapa detik, tetapi terasa seperti lama sekali. Ketika layar mati muncullah suara gaduh. Aku masih dapat mendengarnya ketika sendirian dalam gelap. Itu adalah suara rintihan, seperti seseorang sedang dicekik dengan paru-paru yang penuh terisi air. Itu adalah kejadian paling menakutkan yang pernah terjadi. Setelah itu keyboard berhenti dan bersamaan dengan skeptisme ayahku.

Beberapa hari kemudian beberapa petugas angkatan datang berkunjung. Salah satu dari mereka adalah seorang psikolog anak dan yang seorang lagi adalah pendeta. Mereka berbicara padaku dan kakakku bergantian. Akhirnya kami membicarakan tentang penampakan yang kami liat dalam rumah tersebut. Pendeta itu terlihat tertarik. Selain itu kami juga mendapat kunjungan dari beberapa psikolog dari rumah sakit. Setelah itu kami tinggal di sebuah penginapan untuk berakhir pekan di pantai, dan saat itu benar-benar aman dan damai.

Kami akhirnya tidak menempati rumah itu lagi. Dan kebetulan, setelah berbicara pada pendeta dan dokter pihak angkatan laut memberikan orang tuaku ganti rugi untuk rumah tersebut. Ternyata keluhan tentang ‘kejadian’ tersebut tidak hanya datang dari kami. Selama bertahun-tahun telah ada benyak keluhan pada rumah, area pelayar, dan seluruh bagian pangkalan tersebut. Dan kejadian yang kami alami mungkin merupakan yang terburuk. Bagian perumahan kemudian dibongkar ulang setelah kami pindah dari sana.


Bertahun-tahun kemudian ketika internet semakin berkembang aku melakukan penelitian bersama kakakku. Ternyata pada awal tahun 1900an, lokasi tersebut pernah dihantam oleh angin topan. Itu merupakan salah satu  kejadian kehilangan nyawa paling besar dalam sejarah Amerika. Dan daerah tempat kami tinggal sebelumnya memiliki ratusan korban jiwa dari angin topan tersebut. Menurutku, suara rintihan yang aku dengar besama ayahku berasal dari arwah penasaran dari korban yang tenggelam. Aku masih dpat mendengarnya, dan itu membuatku menggigil dan merinding setiap kali mengingatnya.

(Cerita ini merupakan penuturan kisah nyata yang dibagikan di salah satu forum internet)

Wednesday, November 1, 2017

Kisah Nyata Menyeramkan Nenek Misterius



Terdapat seorang wanita yang benar-benar sangat tua, kira-kira berusia sekitar 101 tahun yang tinggal di sebuah gubu kecil di Amerika Selatan, (menurut informasi ada di negara Chili) . Dia selalu mengenakan tudung di atas kepalanya dan berbicara dengan suara yang serak. 

Pada siang hari, dia bekerja di sebuah warung daging, dan pada malam hari dia akan kembali ke rumahnya, dengan gaunnya yang panjang. Kulitnya berwarna abu-abu dan sangat keriput dan kering, dia terlihat seperti kebanyakan penyihir di film-film dan banyak anak di desa tersebut membuatnya takut.

Baru setelah para relawan datang ke desa setelah terjadi gempa yang mebuat desa tersebut sulit dilalui bantuan, para relawan tersebut memeriksa wanita tua ini dan menemukan bahwa ternyata dia bukanlah seorang nenek tua melainkan cucunya yang mengenakan kulit neneknya, dan bahwa nenek tersebut telah meninggal secara alami bertahun-tahun yang lalu. 

Gadis yang kira-kira berusia 14-15 tahun tersebut menguliti, mengeluarkan organ dan mengawetkan mayat neneknya serta melubangi di bagian belakang kulit yang bisa dia masuki. Lebih buruk lagi, dia telah menguliti kulit wajah, menyamaknya secara utuh sehingga bisa memasukkan kepalanya ke dalam sperti topeng dan melihat dari lubang mata yang diperbesarnya.

Setelah gadis tersebut dikeluarkan dari “baju mayat” neneknya tersebut dia ditanya mengapa melakukan hal seperti itu, dia mengatakan bahwa dia melakukannya agar dia bisa terus bekerja karena ibunya telah meninggal, dan karena itu dia dapat mempertahankan statusnya di masyarakat, dia juga mengatakan bahwa dia senang “bermain peran” dengan menggunakan mayat neneknya dan dia menikmatinya. Meskipun perbuatan tersebut secara hukum tidak ilegal, gadis itu akhirnya melarikan diri bertahun-tahun yang lalu, lenyap dari masyarakat, dan tidak pernah terlihat lagi.