Ketika usiaku sekitar 8/9 tahun kami
pindah ke perumahan di pangkalan udara Flour Bluff diluar Corpus Cristi, Texas (ayahku
adalah seorang tentara angkatan laut). Entah kenapa aku dan kakakku tidak
menyukai tempat ini. Kami berdua memiliki perasaan seperti sedang diawasi.
Muncul suara dan bau secara acak yang aneh. Kami biasanya mendengar suara orang
sedang mengobrol. Memang tidak terlalu keras untuk mengerti apa yang sedang diobrolkan
tapi cukup keras untuk terdengar sebagai percakapan.
Di tempat ini kami berbagi kamar untuk
beberapa waktu. Saat malam tiba, kami mendengar suara ketukan yang berirama
teratur. Hal itu membuat kami berteriak untuk menyuruhnya berhenti. Terkadang
akhirnya berhenti, atau menjadi semakin kencang seperti sedang mengejek kami.
Kakakku ketakukan hingga dia tidur di
kamar orang tua kami. Aku sendiri merasa lemas dan ketakutan ketika hal-hal tersebut
terjadi, sehingga aku hanya berbaring dengan mata tertutup dan berpura-pura
tidur di kamar, meskipun kakakku bersikeras untuk keluar dari kamar.
Kami tiba-tiba melihat bayangan yang
bergerak. Suatu kejadian yang benar-benar tidak kulupakan ketika melihat
sesosok bayangan yang aku yakin adalah hantu.Tetapi orang tua kami tidak percaya
itu dan malah menyalahkan kami karena berkata hal-hal yang tidak-tidak. Tetapi aku
yakin saat itu orang tuaku mendengar atau melihat penampakan tersebut juga,
tapi entah mengabaikannya seperti orang dewasa umumnya, atau tidak peduli
dengan hal tersebut untuk tidak menakuti anak-anak.
Aku ingat ketika mengunjungi kakekku
di Florida saat musim panas. Tentu aja aku sangat senang bisa keluar dari
tempat itu. Suatu ketika aku berdiskusi panjang dengan ibuku, yang dimulai
dengan kutanyakan apa artinya paranoid dan aku memberitahunya jika mungkin saja
aku mengalami gangguan kejiwaan. Sejak saat itulah ibuku mulai menanggapi
‘keluhanku’ lebih serius. Ya, bayangkan saja anak 10 tahun memberitahumu kalau dia
paranoid, melihat dan mendengar ‘sesuatu’, tentu saja itu tidak akan
menyenangkan untuknya. Ayah masih mengabaikannya, menganggap itu hanyalah imajinasi
yang berlebihan.
Kondisi seperti ini tetap berjalan untuk
beberapa saat. Semua kejadian aneh tetap saja terjadi. Kakakku menginjak usia remaja
dan membutuhkan kamarnya sendiri. Jadi aku pindah ke kamar yang dulunya ruang
komputer. Komputer ruangan masih ada karena mungkin akan berguna suatu saat
nanti.
Kami mempunyai anjing bernama Sally,
yang aku ajak kedalam kamar ketika aku tidur sendirian. Dia membuat aku tetap
‘aman’ dan ‘waras’. Tapi Sally tahu ada yang tidak beres. Dia tidak pernah
berjarak lebih dari satu kaki dariku. Dia tidur di kasurku, bermain di bak
mandi saat aku mandi. Dia selalu dekat denganku. Pada beberapa kesempatan saat aku
di ruang tersebut, dia terkadang menggeram pada kloset, pada jendela atau pada
pojok kamar. Aku benar-benar yakin Sally ‘menjagaku’ dari ‘sesuatu’ yang marah atau
‘sesuatu’ yang jahat. Dialah penyelamatku dan aku akan terus mengenangnya.
Pada suatu malam musim panas, Sally
membangunkanku. Dia berusaha masuk kedalam selimut, mencakar dan
menyundul-mendesak. Telinga Sally mengarah kebelakang, rambutnya berdiri,
badannya bergetar dan dia seperti merengek. Sesuatu membuatnya mengalami
ketakutan yang sangat. Aku juga ikut merasakan ketakutannya. Aku menutup mataku
dan berpura-pura kami di tempat lain. Aku berusaha untuk kembali tidur.
Proses tidur teganggu lagi pada malam
itu. Aku terbangun karena keadaan yang hiruk-pikuk. Jendela di belakang kasurku tertutup rapat. Aku
membuka mataku karena terkejut untuk sesuatu yang tidak terduga. Komputer tua
itu MENYALA !!. I (komputerku saat itu masih jadul dan menggunakan DOS). Untuk
anak-anak, tidak ada graphic interface
saat itu. Untuk membuka program harus mengetik melalui perintah-perintah yang rumit.
Saat itu tiba-tiba keyboard mulai menekan tombolnya sendiri secara acak, dan
terlihat pada layar monitor. Tentu saja aku langsung berteriak histeris
ketakutan. Aku kemudian menangis berharap ayah dan ibu datang. Ibu mengira aku
sedang dibunuh ketika itu terjadi.
Ayahku (yang seorang skeptis akan
hal-hal gaib) langsung datang. Dia melihat komputer itu. Dia melihat hasil
‘ketikan’ muncul di layar. Dia mendengar bunyi tombol keyboard yang tertekan.
Meski terkejut dia langsung mengarah ke power supply dan mematikannya. Komputer
tetap hidup untuk beberapa detik, tetapi terasa seperti lama sekali. Ketika
layar mati muncullah suara gaduh. Aku masih dapat mendengarnya ketika sendirian
dalam gelap. Itu adalah suara rintihan, seperti seseorang sedang dicekik dengan
paru-paru yang penuh terisi air. Itu adalah kejadian paling menakutkan yang
pernah terjadi. Setelah itu keyboard berhenti dan bersamaan dengan skeptisme
ayahku.
Beberapa hari kemudian beberapa
petugas angkatan datang berkunjung. Salah satu dari mereka adalah seorang
psikolog anak dan yang seorang lagi adalah pendeta. Mereka berbicara padaku dan
kakakku bergantian. Akhirnya kami membicarakan tentang penampakan yang kami
liat dalam rumah tersebut. Pendeta itu terlihat tertarik. Selain itu kami juga
mendapat kunjungan dari beberapa psikolog dari rumah sakit. Setelah itu kami
tinggal di sebuah penginapan untuk berakhir pekan di pantai, dan saat itu
benar-benar aman dan damai.
Kami akhirnya tidak menempati rumah
itu lagi. Dan kebetulan, setelah berbicara pada pendeta dan dokter pihak
angkatan laut memberikan orang tuaku ganti rugi untuk rumah tersebut. Ternyata
keluhan tentang ‘kejadian’ tersebut tidak hanya datang dari kami. Selama
bertahun-tahun telah ada benyak keluhan pada rumah, area pelayar, dan seluruh
bagian pangkalan tersebut. Dan kejadian yang kami alami mungkin merupakan yang
terburuk. Bagian perumahan kemudian dibongkar ulang setelah kami pindah dari
sana.
Bertahun-tahun kemudian ketika
internet semakin berkembang aku melakukan penelitian bersama kakakku. Ternyata
pada awal tahun 1900an, lokasi tersebut pernah dihantam oleh angin topan. Itu
merupakan salah satu kejadian kehilangan
nyawa paling besar dalam sejarah Amerika. Dan daerah tempat kami tinggal
sebelumnya memiliki ratusan korban jiwa dari angin topan tersebut. Menurutku,
suara rintihan yang aku dengar besama ayahku berasal dari arwah penasaran dari
korban yang tenggelam. Aku masih dpat mendengarnya, dan itu membuatku menggigil
dan merinding setiap kali mengingatnya.
(Cerita ini merupakan penuturan kisah nyata yang dibagikan di salah satu forum internet)
0 comments:
Post a Comment